Baca dan Bernostalgia

About

Eppo magazine was published in Indonesia once every two weeks from 1978 to 1980. After 54 issues the magazine ceased publication. In the coming years, many of the magazine series were republished as stand-alone comic books but with different translation. Somehow I prefer Eppo’s one, maybe because that is how I remember the stories.

I have fond memories of Eppo, of its comic series. Storm, Johnny Goodbye, Alain d’Arcy, Lowietje, Sjors & Sjimmie, Partner, Agent 327, Roel Dijkstra, de Partizanen, and off course Eppo. Reading them rekindle my childhood memories and I thought, Maybe there are other people who also want to reread Eppo but has lost her magazine collection. Based on this thought I decide to publish majalahcergameppo.wordpress.com blog.

My plan is to publish, on average, two posts each day. This means I ‘hope’ to publish one magazine every two weeks. Please don’t hold me responsible if I don’t meet this target because I only update this blog during spare time.

You could read the magazine from Eppo no.01 front cover. You could also choose by magazine number or you could jump right away to your favorite series and title. Just choose what you want in the “Categories.”

I hope you enjoy it. And if you do, please share your comments, memories, whatever, on the blog. That’s why I put the tag “Baca dan bernostalgia” or “Read and reminisce.”

Bahasa Indonesia

Majalah Eppo terbit di Indonesia dua minggu sekali dari tahun 1978 sampai 1980. Setelah terbit 54 nomor, Eppo berhenti dipublikasikan. Pada tahun-tahun berikutnya banyak seri di Eppo diterbitkan kembali dalam bentuk buku tapi terjemahannya berbeda. Entah mengapa saya merasa terjemahan versi Eppo lebih sreg, mungkin karena terjemahan tersebut yang terpatri di benak saya.

Saya punya banyak kenangan indah tentang majalah Eppo, tentang komik bersambung di dalamnya. Storm, Johnny Goodbye, Alain d’Arcy, Lowietje, Sjors & Sjimmie, Partner, Agen 327, Roel Dijkstra, Partisan, dan tentu saja Eppo. Membaca kembali majalah ini menggugah kenangan manis di masa kecil dan saya berpikir, Mungkin ada orang lain yang juga mau membaca kembali Eppo tapi sayangnya koleksinya sudah hilang atau diloakin ibu. Berdasar pemikiran tersebut saya memutuskan untuk menerbitkan blog majalahcergameppo.wordpress.com ini.

Rencana saya adalah untuk, rata-rata, menerbitkan dua pos per hari. Ini berarti saya ‘berharap’ untuk menerbitkan satu nomor majalah setiap dua minggu. Tolong jangan protes kalau target ini tidak tercapai karena saya hanya bisa meng’update’ blog ini ketika ada waktu luang.

Kamu dapat membaca majalah ini dari cover depan Eppo no.01. Kamu bisa juga memilih nomor majalah tertentu atau langsung menuju seri atau judul favorit kamu. Kamu hanya perlu memilih di “Categories.”

Saya harap kamu menikmati Eppo. Dan bila iya, tolong berbagi komentar, kenangan, apa saja, di blog ini. Itulah sebabnya saya memakai tag “Baca dan Bernostalgia.”

N.B.:

Ketika pertama menerbitkan blog ini, saya tidak punya Eppo No.1 Hal.2, 31,32 juga Eppo No.16 dan No.23. Tetapi berkat kebaikan hati Bro Awan—yang memberitahu saya tentang penjual yang punya Eppo No.16—saya mendapatkan Eppo No.16 pada tanggal 27 Juli 2012.

Terima kasih sebesar-besarnya Bro Awan. Saya sebelumnya tidak percaya bahwa di dunia kejam ini masih ada manusia yang peduli tanpa pamrih kepada orang yang tidak ia kenal. Tapi Anda membuktikan bahwa pandangan saya salah.

Kalau ada kawan-kawan yang punya Eppo No.1 (1978) dan No.23 DAN mau menjual hard-copy atau bersedia menyumbangkan scan halaman-halaman tersebut, mohon menghubungi saya di iyanterusbelajar.gmail.com.

Update 21 Desember 2012: Lagi-lagi dengan informasi dari Bung Awan, saya berhasil mendapatkan Eppo No.1 (1978). Sekarang, saya hanya perlu Eppo No.23 untuk melengkapi koleksi scan di blog ini. Bro Awan, beribu-ribu terima kasih untuk bantuannya.

Update 11 Juni 2014: Akhirnya saya mendapatkan Eppo No.23. Yang lebih heboh lagi, Eppo ini saya dapatkan GRATIS. Kok bisa? Eppo No.23 ini disumbangkan—oleh siapa lagi kalau bukan—Bro Awan. Awan, berjuta-juta terima kasih untuk sumbangannya.

133 responses

  1. Charles

    Blog seperti ini yang saya cari, khususnya cergam Eppo, nostalgia masa kecil. Saya dulu punya bundel majalah ini tapi sayang sudah hilang 😦

    Untuk yang edisi nomor 1 halaman 2, 31 dan 32 (komik sentral Eppo) belum dimasukkan.

    Bravo update terus bos, kami tunggu edisi lainnya.

    Thanks.

    10 May 2011 at 06:38

  2. Bro Charles, trims sudah mampir dan memberi komentar. Untuk Eppo No.01 saya tidak punya cover depan dan belakang, jadi halaman 2, 31, dan 32 tidak punya.

    Kalau ada yang punya halaman yang “missing” tersebut, mohon hubungi saya.

    Rencana saya adalah utk meng”upload” semua majalah Eppo yang pernah terbit. Mohon bersabar, karena proses scan dan upload menyita lumayan waktu.

    10 May 2011 at 07:14

  3. Sapto

    Terharu dan bahagia…

    Jadi ingat masa kecil dulu, selalu berebut dengan kakak untuk dapat membaca majalah Eppo lebih dulu. Sampai rela nongkrong di depan rumah menunggu pengantar koran datang.

    Sampai pada suatu saat majalah Eppo yang saya nantikan tidak kunjung datang. Dan setiap pengantar koran datang saya selalu bertanya kapan majalah Eppo terbit, tetapi sang pengantar koran selalu menggelengkan kepala dan mengangkat bahu…

    Terima kasih sudah mengembalikan kenangan masa kecil yang indah….

    20 May 2011 at 16:24

    • Bro Sapto, terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar.

      Saya juga banyak kenangan tentang majalah Eppo dan sangat bahagia kalau Bro Sapto juga bisa kembali mengingat kenangan masa kecil yang indah.

      21 May 2011 at 07:51

  4. Martinus

    Ada Partisan (Konvoi dan Dokumen Rahasia) juga di Eppo.. Wah, seandainya koleksi Eppo saya masih ada… 😦 Seingat saya dulu Eppo berhenti nomor 58 atau 59..
    Terimakasih, sudah susah payah menostalgiakan Eppo..

    4 June 2011 at 11:00

    • Bro Martinus, trims untuk komentarnya.

      Setahu saya Eppo terbit nomor 1 sampai dengan 52, kemudian nomor 1 s/d 3 Tahun Ketiga, jadi total 55 nomor. Bisa saja saya salah. Jadi kalau ada teman-teman yang punya Eppo Tahun Ketiga nomor 4, 5, 6, dst, mohon informasikan ke saya.

      6 June 2011 at 03:14

  5. Bro Iyan, salam kenal
    Saya Fahrie,
    dulu saya tinggal di Makassar dan kayaknya Eppo ga masuk sana
    Tapi almarhum bokap lagi ngambil S2 di UI waktu itu dan setiap balik ke Makassar bawain Eppo sebagai buah tangan ke saya
    Nggak lengkap sih pastinya, tapi cerita partizan, roel dijkstra dan terutama stef ardoba udah jadi komik favorit dan sampai sekarang masih lekat di ingatan saya.
    Terima kasih untuk upayanya bikin blog ini, bukan hanya bikin saya ingat Eppo, tapi juga almarhum bokap

    15 July 2011 at 15:25

    • Bro Fahrie, terima kasih untuk komentar dan sharingnya. Saya sangat bahagia bisa membuat Bro tidak hanya teringat Eppo tetapi juga teringat almarhum bokap. Memang dengan mengenang satu hal kita bisa terkenang juga hal-hal lain. Itulah tujuan saya membuat blog ini: baca dan bernostalgia.

      16 July 2011 at 07:51

  6. Ichan

    Wah awalnya saya iseng lagi browsing majalah Eppo, eh ternyata ada blog ini, luar biasa……pikiran saya langsung melayang-layang ke masa lampau.
    Keluarga kami berlangganan Eppo hanya sampai no.27 kalo gak salah, dan wkt itu saya sempat membundelnya, tapi tidak lengkap. Dengan adanya bloh ini rasa kangen akan masa lalu terobati, terima kasih sekali buat pengasuh blog ini, dan saya nantikan postingan nomor berikutnya. Banyak sekali kenangan dengan majalah ini, bakalan gak cukup bila ditulis disini. sekali lagi terima kasih buat Bung Iyan….dan salam kenal

    25 July 2011 at 00:30

    • Bung Ichan, salam kenal juga dan terima kasih atas komentarnya.

      Kadang saya malas meng-upload pos baru karena merasa blog ini kurang peminat. Tapi dengan komentar Bung Ichan (dan komentar-komentar sebelumnya dari rekan-rekan yang lain) saya menjadi semangat kembali. Saya bahagia kalau bisa membuat Bung Ichan mengenang masa lalu yang indah.

      25 July 2011 at 01:19

  7. Salam kenal Bung Iyan,
    kebetulan saya sedang meneliti budaya penggemar fiksi ilmiah di Indonesia, dan banyak yang merujuk ke majalah Eppo. Saya sendiri pernah membaca majalah Eppo (gak ingat edisi berapa, karena dibundel dengan sejumlah komik lainnya).

    Menurut saya blog ini sangat menarik dan bermanfaat bagi orang-orang!

    26 July 2011 at 05:47

    • Salam kenal juga, Bung Arvin. Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Saya sangat senang kalau blog ini bermanfaat untuk anda.

      26 July 2011 at 06:39

  8. Andreas Santosa

    Salam kenal Bung Iyan, Nama saya Andreas dan saya berdomisili di Bandung….Majalah Eppo selalu mengingatkan saya pada masa kecil saya dulu. Memang belum terlalu banyak buku dengan cerita bergambar seperti Eppo yang menjadi alternatif saat itu dan Majalah Eppo lah yang selalu di beli oleh ORTU untuk saya. Setiap terbit majalah itu….saya selalu meminta Bokap atau Nyokap untuk belikan majalah Eppo tersebut. Kini ke dua orang tua saya sudah tiada….. setiap saya mengingat majalah Eppo, saya selalu teringat akan ke dua orang tua saya tersebut, juga saat masa kecil saya. Thanks for this blog… 🙂

    4 September 2011 at 12:27

    • Salam kenal juga Bung Andreas. Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang menyentuh perasaan. Pada tahun 1978 ketika Eppo terbit, memang tidak banyak alternatif majalah untuk anak-anak dan remaja. Saya sangat senang kalau blog ini bisa membangkitkan kenangan masa kecil yang indah. Dengan bertambahnya usia, saya menyadari bahwa mengenang masa lalu adalah bagian penting dari hidup kita.

      5 September 2011 at 01:51

  9. aduh terima kasih sekali anda telah mau bersusah payah men-scan lalu upload majalah eppo.
    saya dulu sering membaca majalah eppo tapi hanya pinjaman punya teman, karena ketika itu tidak mampu beli.
    saya sudah hampir setahun ini sering google komik-komik lama yang mengingatkan akan masa kecil saya yang susah tapi penuh kenangan manis tidak terlupakan.
    sekali lagi terima kasih.

    6 September 2011 at 03:10

    • Mas Robi, terima kasih atas kunjungan dan komentarnya. Masa lalu adalah bagian tak terpisahkan dari diri kita. Semakin pahit masa lalu, semakin banyak yang terkenang. Saya berharap kita yang sudah merasakan makna “masa kecil” yang indah, dapat memberikan “masa kecil” yang indah bagi sanak keluarga dan teman-teman kita.

      6 September 2011 at 03:34

  10. wah … terimakasih bung iyan yang masih bisa meluangkan waktunya untuk berbagi kenangan tempo dulu … awalnya saat anak saya mengobok-ngobok buku-buku lama saya (majalah bobo tahun 80-an, meski bukan majalah eppo loh) … di dalamnya ada cerita tentang stef ardoba (cuma 2 halaman), saya jadi inget lalu cari nama tersebut ke google … jadi ketemu blog ini, bagus banget bung … silakan diteruskan saya bakal update terus 🙂

    17 October 2011 at 04:18

    • Bung Treasuremaya, terima kasih telah mampir dan meninggalkan komentar. Saya berusaha meng-update terus blog ini walaupun akhir-akhir ini agak jarang karena lagi stress dengan pekerjaan. Semoga stress cepat berlalu sehingga saya dapat meng-update lebih sering. Sekali lagi terima kasih.

      17 October 2011 at 04:46

      • jangan terlalu dipikirkan bung iyan … ntar cepet tua lho … hahaha … salam kenal ya, by the way nama saya evan

        19 October 2011 at 04:40

  11. emmang

    lagi iseng searching majalah eppo, ketemu alamat ini. menyenangkan skali bro, bisa mengulang masa lalu yang kaya’nya ngga pernah ada susahnya……
    btw. trims sudah menyisijhkan waktunya utk menyenangkan orang lain.

    7 November 2011 at 10:05

    • Bro emmang, terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar. Masa kecil memang masa yang indah karena kita tidak khawatir cicilan mobil, cicilan rumah, SPP anak, bayar listrik, telepon, air. Juga sakit pinggang, rambut menipis, mata rabun. Andai saja kita bisa nir-khawatir seperti anak kecil, sungguh bahagia.

      Maaf kalau update blog ini agak lelet belakangan karena saya sedang bermasalah dengan pekerjaan.

      8 November 2011 at 02:22

  12. kenny ceiszha

    cuma satu kata…..salut…..
    apa nggak pake foto digital aja pake format jpg biar cepet gitu ? trus di burn di cd, n di lego deh, pasti banyak yg minat koq, sy yakin.

    25 December 2011 at 16:46

    • Bro Kenny, trims untuk sarannya. Kalau udah di-scan semua, rencana saya memang untuk burn ke DVD. Tapi rencananya tidak untuk dijual; mungkin akan diberikan cuma-cuma kepada yang minat dengan syarat si penerima berjanji melakukan tiga kebajikan tanpa pamrih seperti film Pay It Forward nya Kevin Spacey.

      26 December 2011 at 06:50

      • deal bung yan, let me be the first if you have completed all hehehe ….
        for more personal way we can directly via email only, you can contact me at ceiszha@yahoo.com.

        31 December 2011 at 07:33

  13. OK Bro Kenny; mohon sabar menunggu ya.

    2 January 2012 at 07:24

    • kenny ceiszha

      saya sendiri nggak tau cerita apa yg paling sy suka dr majalah eppo….(krn sy suka semuanya sih hehehe…..), tapi yg paling ngangenin sih bagi saya cergamnya Leonardo sang pencipta 🙂

      2 January 2012 at 10:21

  14. tanganku

    Bro Iyan..
    Thanks for this great efforts.. Bringing my childhood online.. Eppo was my first comic mag..
    Really appreciate to have this online..

    Ciao,
    Tanganku

    11 February 2012 at 11:42

    • Bro Tanganku, thanks for stopping by and leaving an upbeat comment.

      23 February 2012 at 03:57

  15. indra

    bro iyan, pertama kali baca eppo th 1978, pada waktu saya kelas 1 SD (6 th). langsung imajinasi saya terbuka lebar, luar biasa majalah ini. memperkaya khayalan saya, anak kelas 1 SD. beda dengan majalah sejenis (misal: bobo), eppo, waduh.., luar biasa. eppo juga membuat saya jadi gila membaca komik (pada waktu itu), setelah eppo, majalah tintin, dll, atau yang yang lebih berat, seperti: lefranc (saya lupa spell nya, cerita agent rahasia perancis), semua majalah2 sejenis ini habis saya beli dan baca. ini semua karena eppo. terima kasih mas iyan, sudah mau capek2 meng up load satu per satu. saya sampai terharu bisa membaca kembali dan bernostalgia.
    mas, setelah no 8 (1978), kok agak macet ya(he.he). lagi sibuk pekerjaan? ada yang bisa saya bantu??

    terima kasih.

    17 March 2012 at 05:15

    • Bro Indra, terima kasih untuk sharing-nya. Tujuan saya memang untuk berbagi, bernostalgia. Dari majalah Eppo, saya menyadari bahwa apa yang kita baca waktu kecil akan membentuk diri kita ketika kita dewasa.

      Maaf, akhir-akhir ini saya memang lambat meng-update karena sibuk dengan pekerjaan dan blog yang lain. Saya sangat senang dengan tawaran bantuan Bro Indra. Kalau ada yang bisa membantu meng-scan, meng-upload, akan meringankan tugas saya. Tapi bagaimana caranya ya? Bro Indra menawarkan bantuan sangat membangkitkan semangat saya untuk lebih rajin meng-upload pos-pos selanjutnya.

      17 March 2012 at 06:05

  16. rico

    Terima kasih atas komik2nya bung Iyan. Sekitar akhir 70an saya membaca majalah ini, saya lupa berlangganan atau tidak, tapi memang yg saya ingat majalah ini hanya muncul sebentar,,,kalau tidak salah tukang koran yg biasa antar bilang tidak terbit lagi. Meskipun begitu pd akhir 80an Gramedia juga menerbitkan komik2 itu sebagai majalah satuan, seperti johnny goodbye, storm, trigan dll. Majalah Hai jaman itu ,thn 80an, juga memuat seri komik2 itu, kalo tidak salah.
    Sayangnya kumpulan majalah2 itu hilang begitu saja, ada yg dipinjam tidak balik,, sebagian tidak jelas kemana ,,,,,,. hilang ditelan waktu,,,,,,
    Tapi sekarang saya bisa menikmati lagi, sekali lagi terima kasih.

    24 March 2012 at 01:29

    • Bro Rico, trims untuk komentarnya. Dengan berjalannya waktu, memang banyak hal yang hilang tanpa kita sadari. Saya senang bisa berbagi.

      Ada satu hal yang baru saya sadari: kok yang komentar di sini semuanya pria ya? Apa tidak ada cewek yang baca Eppo? Setahu saya lebih banyak perempuan yang hobi baca dibanding laki-laki. Saya tunggu komentarnya.

      25 March 2012 at 01:06

  17. buruan dong leonardo sang penciptanya di tampilkan bro, udah kuangen berat nih hehehe….

    24 March 2012 at 07:58

    • Bro Ceiszha, sabar ya. Leonardo mulai di Eppo nomor berapa tuh? Sepertinya masih lama deh Leonardo kebagian posting.

      25 March 2012 at 01:08

      • tu die sy lupa mulai no berapa, lha wong koleksinya ilang blas semuanya wkt pindahan rokum, makanya sy ikuti trs perkembangan dr bung iyan (selama kl dpt sinyal, maklum kadang di laut suka susah dpt sinyal HSDPA / 3G, pualing mentok GPRS hehehe…..)
        oke brader iyan, keep spirit, GOD BLESS U..

        26 March 2012 at 15:33

  18. terima kasih bang, sudah lama sekali ingin baca2 lagi stef ardoba, kangen sudah terobati walaupun tidak full.

    30 March 2012 at 06:04

    • Bro Secandri, trims juga untuk komentarnya. Saya akan upload semua Eppo yang saya punya. Tapi kata kuncinya adalah: perlahan tapi pasti. Mohon bersabar.

      30 March 2012 at 07:20

  19. yudi semarang

    Terima kasih.. akhirnya kutemukan majalah masa kecil saya…. he he .. dulu saya punya lengkap sekali… beli bersamaan dengan majalah Hai nggak disangka jaman kecil dulu juga rasanya sudah mahal banget.. smpe sungkan minta duwitnya ma Bapak saya … he he ….
    Membaca lembar demi lembar hampir tidak ada yang terlewat…. soalnya dulu sering dibaca berulang-ulang terutama pas liburan ga ada kegiatan bongkar-bongkat koleksi eppo dah ha ha …. terima kasih terima kasih….salam

    30 March 2012 at 07:55

    • Bro Yudi Semarang, trims sudah meninggalkan komentar.

      Waktu kita cilik, Eppo terasa mahal. Sekarang kita sanggup beli, tapi nyari-nya yang susah setengah modar. Untung aja koleksi saya tidak diloakin nyokap. Ada 2 nomor yang hilang sih, itupun karena dipinjam teman tapi gak dibalikin.

      30 March 2012 at 07:59

  20. doddy

    Dear Mas Iyan,
    Terima kasih banyak sudah meluangkan precious moment anda untuk membuat orang lain termasuk saya bahagia . Saya seperti nemu harta karun yang lama hilang. Di 1978 saya masih kelas 2 SD dan gila baca. Saya memang enggak langganan tapi ibu saya pas pulang kerja selalu beli eceran majalah ini setiap terbitnya dwi mingguan. Semboyan saya pada waktu itu “Biarin enggak dikasi jajan yang penting setiap muncul nomer baru harus punya”. Setiap terbit yang baru, yang lama pasti udah lecek nggak karuan karena dibaca bergantian sama adik. saya bisa baca berulangkali koleksi Eppo saya sampe puluhan kali dan beberapa hingga hapal cerita masing2 tokoh. Tapi sayangnya koleksi Eppo saya nggak tahu raib kemana seiring bertambah umur, mau nyari lagi di pasaran udah susah. Yang Penting sekarang sudah bisa ngunjungi lagi si Hendrik Ijzerbroot dan Johnny Goodbye dua agen favorit saya. Eppo memang enggak pernah ngebosenin.

    Cheers,

    30 March 2012 at 17:22

    • Dear Mas Doddy, trims untuk komentarnya.

      Dengan bertambahnya umur, kita jadi teringat hal-hal indah (dan buruk) yang membuat jati diri kita. Seringkali kita ingin mengulang kenangan indah itu tapi banyak kendalanya. Seperti keingingan membaca ulang Eppo tapi majalah (bentuk fisik) kepunyaan kita sudah raib ditelan waktu. Untung saja teknologi internet memungkinkan kita untuk berbagi. Yang perlu kita siapkan hanyalah niat dan waktu. Itulah sebabnya saya menerbitkan blog ini.

      Maaf kalau upload saya tidak sesuai target semula saya (2 majalah per bulan), tapi dengan perlahan tapi pasti saya akan meng-upload semua koleksi majalah Eppo yang saya miliki.

      2 April 2012 at 02:16

  21. Irin

    Thanks a lot Mas Iyan,
    jadi inget koleksi cergam eppo saya dulu,terakhir thn 2000,ada 20 buku di pinjem teman & lenyap. Kangen sama agen 327 >Sarang Singa,Johnny Goodbye,Leonardo si Pencipta & muridnya.
    Terimakasih atas lembaran berharga ini..(^^,)/..

    Cheers…

    2 April 2012 at 16:16

  22. Bro Irin, trims untuk komentarnya. Buku atau majalah kalau dipinjam teman hampir pasti lenyap. Padahal udah bagus dipercaya, dikasi pinjam. Maka dari itu saya tidak pernah mau meminjamkan buku/majalah lagi ke sembarang orang, hanya ke teman terdekat yang saya yakin akan memperlakukan buku saya dengan baik.

    Tapi di era Internet, kita bisa berbagi tanpa harus meminjamkan buku/majalah fisik, salah satu caranya adalah melalui blog seperti ini. Memang sih, lebih susah di awalnya (meng-scan, upload, dll.) tapi setelah itu “buku/majalah” digital kita bisa diakses banyak orang. Cuma saja kita juga harus hati-hati agar tidak melanggar hak cipta.

    3 April 2012 at 03:34

  23. umbaran

    Luar biasa…..sangat luar biasa…. sangat berdedikasi….barusan saya teringat majalah masa saya kelas 4 SD lalu saya mencoba googling dan ternyata ada yang saya cari disini…. terimakasih karena telah membuat kenangan baik untuk sesama …. Seingat saya pada masa eppo ga ada cw yg baca komik…

    23 April 2012 at 20:10

    • Bro Umbaran, trims sudah menyisihkan waktu untuk menulis komentar.

      Apa betul pada masa Eppo tidak banyak cewek yang baca komik? Di kolom “Surat Dari dan Untuk Eppo” saya melihat cukup banyak (nama-nama) cewek yang menyurati Eppo.

      Mungkin saja saya salah terka.

      24 April 2012 at 01:58

  24. Sopril

    Cuma sempat menikmati beberapa edisi, itu pun tidak ingat nomornya, karena cuma pinjaman.
    Salut nih, ada yang setia memelihara ingatan dan majalahnya.
    Siapa tahu, kapan-kapan sempat numpang baca.

    Salam

    4 June 2012 at 09:30

    • Salam juga Sopril. Trims sudah mampir dan menulis komentar.

      4 June 2012 at 10:17

  25. rudy

    Awalnya sY browsing cari data lagu2 jadul spt oscar harris, teach in, tumbleweeds dkk, ternyata kebanyakan itu artis & grup dari belanda, trus sy coba browsing wiki nl, akhirnya buka2 data timnas belanda (yang ancur total di euro 2012), tiba2 keinget roel djikstra, trus merembet majalah eppo, lanjut googling, eh, ketemu blog ini. merindiiiiiiinggggg… inget masa kecil msh SD, apalagi liat komik storm, yang gambarnya buat saya “WAH” banget… don lawrence… bisa mirip bener kyk asli…. sy baru liat sedikit isi blognya, bbrp bagian spt partner, ada yg sy inget, msh terekam di memori, baru sekarang terpancing keluar lagi… terima kasih udah susah payah sharing eppo nya… btw, td sy cari partisan, blm ketemu…. maybe besok sy mampir lagi… msh penasaran & exciting….

    24 June 2012 at 11:46

    • Bro Rudy, seru baca cerita Bro dari browsing lagu, lalu browsing timnas Belanda, lalu inget Roel Dijkstra dan majalah Eppo.

      Saya upload Eppo baru sampai no.10; partisan masih belum terbit. Sabar ya. Nanti juga muncul.

      25 June 2012 at 02:04

  26. ichwan

    bro…..saya mau melengkapi koleksi saya, lagi cari no. 51 dan 3 tahun 1980. saya bisa beli di mana ya? minta minfo dong :)……terima kasih sebelumnya.

    9 July 2012 at 06:56

    • Bro Ichwan, coba saya cek koleksi saya siapa tahu no.51 dan 3 (1980) ada dobelnya. Kalau ada, nanti saya kabarin. Bisa tolong kirim email ke saya: iyanterusbelajar.gmail.com?

      Saya tidak punya Eppo No.1 hal.2, 31, 32 dan Eppo no. 16 dan 23. Saya perlu scan-nya untuk upload ke blog ini. Mungkin Bro Ichwan bersedia membantu?

      9 July 2012 at 07:50

  27. Awan

    Halo Pak Iyan,
    Double thumb up untuk effort nya menyediakan materi majalah Eppo di sini, terimakasih banyak.
    Saya yakin suatu hari komunitas pencinta Eppo akan terbentuk secara formal, dan blog anda akan berkontribusi sangat besar atas terbentuk nya komunitas tersebut. Untuk itu tetaplah semangat mengupload Eppo anda di sini.
    Bahwa Eppo mengembalikan kenangan masa kecil kita yang indah itu tak terbantahkan, tetapi lebih jauh dari itu generasi muda sekarang pun akan gemar dengan Eppo karena komik-komik nya yang fantastik dan klasik
    Besar harapan saya bahwa penerbit besar seperti gramedia group akan menerbitkan kembali majalah eppo bahasa belanda (dari nomer pertama terbit hingga sekarang dan selanjutnya) dalam bahasa indonesia. Penggemar lama Eppo dan generasi muda sekarang adalah potensi market yang sangat besar saat ini untuk memotivasi penerbit menghidupkan kembali Eppo.
    Salam Eppo,
    Awan

    10 July 2012 at 18:00

    • Mas Awan, terima kasih untuk komentarnya yang positif. Saya berkomitmen untuk meng-upload semua Eppo terbitan 1978-1980 (kecuali nomor 16 dan 23 karena saya tidak punya edisi tersebut). Perlahan tapi pasti. Sekali lagi, terima kasih.

      11 July 2012 at 02:10

      • Awan

        Pak Iyan,
        Saya lihat di market ada yang mau offer eppo no 16. Jika anda berminat bisa hubungi saya di salimsyah@yahoo.com, saya akan berikan contact data dari seller nya.
        Salam Eppo,
        Awan

        25 July 2012 at 05:16

  28. hlunardi

    Tks berat bung Iyan….saya pecinta berat majalah eppo…scannya baru ampai no 11 ya…kapan dilanjutkan lagi ya ?

    12 July 2012 at 00:42

    • Bung hlunardi, senang ketemu dengan sesama pecinta majalah Eppo. Iya, sekarang saya baru scan dan upload sampai Eppo No. 11 karena sibuk dengan tugas lain. Secepatnya saya akan upload No.12 dan seterusnya.

      12 July 2012 at 02:06

  29. hlunardi

    sebelumnya tks sekali lagi….uploadnya sangat luar biasa berarti bagi sesama pecinta eppo….bravo….

    12 July 2012 at 07:31

  30. Mantabs banget Bro Iyan! Saya baca Eppo sejak mulai bisa baca, baru umur 5 tahun, mungkin tahun 1979. Gak langganan, tapi sering nemu majalah Eppo lama di tempat saudara. Dari mulai gak ngerti ceritanya (maklum masih kecil) sampe agak2 ngerti. Terus ngikutin Storm, Lowietje, Ijzerbrood, dsb yang belakangan diterbitin Gramedia. Tapi saya sependapat sama Bro Iyan, terjemahannya enakan yang di Eppo. Kena sasaran dan mengalir begitu saja, biarpun awal2 typonya masih jelek dan banyak pake singkatan. Dulu pernah nemu beberapa Eppo di tukang buku bekas, tapi ilang di kos-kosan… Makanya seneng banget pas nemu blog ini, bisa mengenang bacaan lama yang dulu ikut ngewarnain masa kecil.
    Makasih banget, Bro Iyan! Bener-bener djempol!

    Oh ya, saya web designer freelance, kalo butuh bantuan untuk mempercantik site atau bantuan lainnya siap membantu sukarela.

    1 August 2012 at 00:32

    • Bro Momo, trims banget untuk komentar dan nostalgianya. Saya senang bisa membantu Bro mengenang masa kecil dengan Eppo.

      Terima kasih banyak juga untuk tawaran bantuan mempercantik site ini. Saya memakai template standard dari wordpress karena tidak mengerti web-design. Yang penting Eppo-nya bisa dipublish. 😀 Kalau Bro ada saran, informasikan ya.

      Saya juga lagi cari Eppo No.1 (1978) hal.2,31,32 dan Eppo No.23. Kalau pas nemu ada yang mau jual, tolong informasikan.

      1 August 2012 at 02:24

  31. har3

    halo bung iyan..wah udah lama gak scan eppo lagi nih???

    12 October 2012 at 08:06

    • Iya, Bung Har. Akhir-akhir ini lagi sibuk, jadi upload Eppo-nya tertunda. Secepatnya saya lanjutkan lagi.

      12 October 2012 at 08:51

  32. Haryo Hardiyanto

    Salut luar biasa untuk blog ini. Saya ga berlangganan Eppo, tapi kadang beli beberapa nomor. Waktu itu saya masih kelas 2 SD! Begitu saya menemukan blog ini, rasanya sunggu terharu campur seneng.. Hebat Mas! Terima kasih buat dedikasinya untuk share kenangan kepada saya.. Salam

    5 December 2012 at 21:37

    • Mas Haryo, terima kasih untuk komentarnya. Membuat saya semangat untuk lanjut meng-upload Eppo berikutnya.

      6 December 2012 at 08:54

  33. Avee

    Wah bung Iyan… great efforts loh utk bisa upload majalah yang udah lama almarhum. Eppo melekat banget dalam hati ogut.. ogut pernah dapat sepeda mini loh dari Eppo, dan foto ogut pernah dimuat di halaman depan, hal. 2 kalo ga salah yg ada model surat pembaca. Kalo bro iyan mau tau ogut kecil kayak apa, cari deh yg namanya Syafril pemenang hadiah sepeda dari Eppo. Ogut pake baju seragam sekolah ogut dulu, batik kalo ga salah, potonya item putih.. hehehe.. narsis dikit.
    Yg gw suka dari Eppo tuh serial Roel Dijkstra (terutama yg dia ketemu guru China gendut si Wong ya kalo ga salah?), trus Storm (karena gambarnya keren abissss dan bikin ogut dulu serius banget les gambar… hahaha Don Lawrence is my fave), Leonardo dan Murid muridnya.. (hihihi.. namanya bisa aja disesuaikan sama statusnya..).
    But you have done a very good job, bro…. sayang ogut punya Eppo udah jadi koleksi tukang loak.. I wish I could help…
    4 thumbs up!!

    12 December 2012 at 17:45

    • Bung Syafril, terima kasih banget untuk sharingnya.

      Ketika melihat foto pemenang sayembara Eppo, saya sering bertanya-tanya “kalau pemenang-pemenang ini–yang sekarang sudah tambah usia 30 tahun–melihat foto di Eppo ini, bagaimana perasaannya ya? Mungkin mereka akan tertawa sendiri melihat diri sendiri yang masih cilik, culun.”

      Untung saja Bung Syafril narsis. Rela sharing di sini. Hehehe.

      Mau tanya nih: bagaimana nasib sepeda mini hadiah dari Eppo?

      13 December 2012 at 10:18

  34. Kang Iyan… terus terang majalah Eppo buat saya agak gelap… cuma denger2 aja tapi gak tau wujudnya… soalnya dulu di rumah gak ada yg beli / langganan sama sekali.. tapi kalo Partizan, Roel Dijkstra.. saya cukup tahu.. hehehe… oleh karena itu thanks banget udah bersusah payah menscan dan upload halaman demi halaman majalah ini… saya skg jadi tahu apa itu mahluk legendaris bernama Eppo… hahahaha…. Semoga blog ini pembacanya sampai 50 juta readers ! hehehe… Sukses terus kang Iyan… saya tunggu update2 selanjutnya… Salam kenal ya 🙂

    6 January 2013 at 09:23

    • Salam kenal juga Kang Irwin.

      Saya senang sekali blog ini dikunjungi bukan hanya pembaca Eppo yang sudah kehilangan koleksinya, tetapi juga oleh orang yang belum pernah melihat, membaca Eppo tapi pernah mendengarnya.

      Perlahan tapi pasti, koleksi Eppo akan saya upload tuntas.

      7 January 2013 at 08:52

  35. han76

    Saya juga penggemar majalah Eppo yang dikoleksi kakak saya. Saya baru 4 tahun waktu Eppo terakhir kali terbit. Saya penasaran banget ama cerita Alain D’arcy. Itu ending-nya gimana ya?

    Susah banget cari di internet komik scan Alain D’arcy sampe sekarang belum ketemu. Paling2 dapet cuma 1-2 halaman aja di situs katalog komik Eropa.

    15 April 2013 at 08:12

    • Alain d’Arcy tamat di Eppo nomor 20.

      Semoga saya sempat meng-upload sampai nomor tersebut dalam beberapa bulan lagi. Kan sudah penasaran 30-an tahun, bisa dong tunggu beberapa bulan lagi? 😀

      16 April 2013 at 08:43

  36. mud

    topppppp bung iyan………………
    tapi sy kecewa ……………. kok tahu web ini baru hari ini………… 🙂
    dulu waktu sekolah sd sy sempat baca beberapa edisi ….. dan gak urut edisinya…
    partisan ada mulai eppo brp ya?

    thank u bung iyan u sharingnya

    25 May 2013 at 21:24

    • Partisan mulai ada di Eppo no.24. Sabar ya.

      Hidup terasa lebih indah, nikmat, dan berarti kalau saya bisa sharing. Saya memilih berbagi ilmu dan informasi (urusan batin) daripada berbagi uang (urusan lahiriah).

      26 May 2013 at 10:12

  37. Ram Rosanto

    Sudah lama sebenarnya saya mencari informasi tentang majalah Eppo. Yg menggelitik saya adalah cerita tentang Bandit-bandit Chicago karena ungkapan sumpah serapahnya sangat lucu, dan tentu saja Kartunisnya yg lihai. Thank a lot, Bung Iyan, anda sudah membangunkan kenangan masa kecil saya yg sangat indah.
    Bravo…..

    18 June 2013 at 10:00

  38. Dhafa

    Bung Iyan, mana lanjutan majalah EPPO-nya…….sudah lama tidak di update. apakah Bung Iyan sakit atau ada halangan?
    Semoga Bung Iyan lekas diberi kemudahan-kemudahan dan segera meng update kembali lanjutan majalah EPPO. Amien

    18 October 2013 at 10:16

    • Bung Dhafa, saya sedang disibukkan hal yang tidak bisa ditunda. Jadi, upload Eppo yang terpaksa saya tunda. Terima kasih untuk doanya. Semoga secepat mungkin saya lanjutkan upload Epponya.

      18 October 2013 at 10:38

  39. Anin

    alhamdulillah.. bahagianya nemu blog Anda.. bundel2 majalah Eppo alm.Ibu (bersama dgn bundel2 majalah Hai beliau) sukses jadi makanan rayap, diiringi derai air mata (ini beneran) dan kata2 pisuhan merdu dari anaknya (saya) -sekalian curhat boleh ya-
    saya minta ijin ikut baca ya..
    sekali lagi terima kasih, terima kasih, terima kasih..

    28 November 2013 at 12:49

    • Silahkan baca Bang. Makin banyak yang baca, saya makin senang. Terima kasih juga untuk sharing dan komentar anda.

      28 November 2013 at 14:34

  40. Ida

    Terima kasih untuk adanya blog ini. Salah satu kenangan indah masa kecil saya dari almarhum Ayah saya. Beliaulah yang memperkenalkan majalah ini kepada saya dan kakak-kakak saya. Sekali lagi terima kasih Bung Iyan.

    28 November 2013 at 19:10

    • Ida, tujuan saya membuat blog ini adalah untuk membuka kenangan masa kecil yang indah. Terima kasih untuk sharing anda.

      29 November 2013 at 12:00

  41. lama gak buka akun wordpress (biasa bro, panggilan tugas “negara”) sampe sempet lupa paswordnya hehehe…begitu buka…woooow…ternyata udah bejibun nih upload eppo yg blom kebaca, terpaksa deh main baca dulu downloadnya belakangan (maklum takut keabisan sinyal buat browsing hehehe…), mantap bro, w support deh lahir bathin…salam 🙂

    30 November 2013 at 04:07

    • Bro Ceiszha di laut terus sih. Di darat aja kenapa? 😀

      30 November 2013 at 15:54

      • gak bisa bro, gak tau kenapa, mungkin udah panggilan jiwa kali ya jadi popeye hehehe….ok bro lanjutkan…masih ditunggu postingan selanjutnya…God Bless U. 🙂

        30 November 2013 at 21:15

  42. m.iwan

    Terima kasih bang Iyan yg telah sudi berbagi majalah Eppo dgn kami.Saya pertamq kali kenal majalah EPPO th 1978 waktu kelas 5 SD meminjam dr sepupu sy yg bokapnya punya percetakan,jd koleksi majalahnya lengkap juga,sekali lagi terima kasih…

    25 December 2013 at 10:15

    • Terima kasih untuk komentarnya bang M.Iwan.

      Tanya: sepupu anda apakah masih punya koleksi Eppo lengkap?

      25 December 2013 at 18:16

  43. Selamat menyongsong tahun baru 2014 my bro Iyan

    27 December 2013 at 23:42

    • Bro Ceiszha, same to you.

      Untuk semua pembaca setia MajalahCergamEppo.wordpress.com, Selamat Hari Natal dan Tahun Baru 2014.

      28 December 2013 at 11:49

      • Piye kabare bro iyan ??? mdh2an always apik2 wae ya 🙂

        26 February 2014 at 22:07

  44. harianto

    halo bung Iyan..minta tolong dong…cover eppo yang no.1 discan ulang sesuai ukuran cover yang lain…karena no1nya kekecilan ukurannya..jadi buram kalo dibesarin…tks

    13 January 2014 at 13:10

    • Bung Harianto, cover Eppo No.1 saya dapatkan di internet, bukan hasil scan dari koleksi saya. Mengapa? Karena majalah No.1 kepunyaan saya pada saat itu, tidak ada halaman cover dan halaman 2nya.

      Saya sudah beli lagi Eppo No.1 (bekas) yang ADA halaman Cover. TAPI, halaman cover tersebut agak dekil. Jadi, saya tetap memakai cover Eppo No.1 dari internet.

      Nanti kalau ketemu cover dekil ini (harus bongkar-bongkar dulu. :D), saya coba scan. Mudah-mudahan tidak terlalu dekil.

      13 January 2014 at 13:24

  45. azzam fauzan ul haq

    Wah hebat nih Bung Iyan udah kumpulin majalah eppo kesukaan Saya waktu kecil. Saya lagi browsing Album Cerita Ternama malahan ketemu Eppo jadi bernostalgia deh…wah indahnya masa kecil.
    Waktu itu kelas 2 SD persisi waktu Saya sakit, pulang dari dokter ada majalah eppo no.1, memang saat itu selalu Ayah membelikan majalah, ya Bobo, Eppo, Kawanku, Ananda, Donal Bebek…. Saya jadi penasaran ingin pulang kampung, soalnya waktu Saya telpon Ayah bilang masih ada bundel majalah kawanku 3 bundel dari 1977 – 1980-an, lainnya musti dicari, karena Saya ingat Eppo juga dibundel…dan sampe tutup tuh majalah Epponya, sampe Saya pernah telpon Redaksinya…eh gak terbit lagi tuh…ntar kalo ketemu Saya scanin ya…
    Good Job Bro Iyan… (pasti waktu kecil gondrong ya..)

    29 January 2014 at 03:05

    • Bro Azzam,

      Saya dari kecil sudah cinta buku dan majalah. Sebagian besar majalah lawas sudah diloakin ibu. Untung saja Eppo saya taruh di lemari yang tidak dikutak-kutik ibu. Kalau tidak….

      Terima kasih untuk tawaran anda meng-scan Eppo no.23. Sangat membesarkan hati.

      (Waktu kecil rambut saya gak gondrong. Tapi ketika dewasa, banyak yang rontok. Kebanyakan baca buku dan mikir, barangkali. Hehe.)

      29 January 2014 at 08:12

  46. Yang komentar tua tua semua… hehehe
    mengingatkan saya pada masa kecil di Jogja, walau hidup pas pasan, bapak saya berlangganan dua majalah yaitu Ananda dan Eppo, Cerita yang paling saya suka Roel Dijkstra karena namanya mirip dengan nama saya.
    Terima kasih bro Iyan

    11 February 2014 at 14:51

    • Kalau tahun 1978 sudah membaca Eppo, berarti tahun 2014 ini usianya minimum udah 40. Mungkin lebih.

      Ya, berarti udah lawas.

      Umur boleh tua, tapi baca komik jalan terus.

      Sampai saat ini, saya masih menunggu komentar dari pembaca wanita. Setahu saya banyak pembaca Eppo yang wanita, tapi kok belum pernah ada yang komentar ya?

      11 February 2014 at 15:59

  47. jack sparrow

    you don’t know how happy and grateful I am to find this site, m’sieur……
    god bless you, your family, and all of the effort that you’ve ever done to create this site…..

    —————————–

    such a wonderful and memorable childhood……….

    10 March 2014 at 17:11

  48. jack sparrow

    i’m sorry…..really sorry……i’m just too happy that’s all…..forgot to introduce m’self……
    call me jack…….yes….like jack sparrow in the movie POTC……easy to remember……such a big fan…..

    10 March 2014 at 17:28

    • Thank you for your comments, Captain Jack Sparrow.

      11 March 2014 at 08:34

  49. jack sparrow

    after i read and look around this site…….you must be quite a guy………for real…….this is really something……..

    14 March 2014 at 15:31

    • Thanks for your comment.

      14 March 2014 at 16:46

  50. Saya sangat respek dengan kerja penulis blog ini. Sewaktu kecil karena kondisi yang sederhana saya hanya sekali-sekali saja bisa membeli majalah Eppo. Semoga nanti saya bisa berbagi juga,.

    8 June 2014 at 11:18

    • Iyan

      Bro Edy, terima kasih untuk komentar anda. Saya yakin bahwa saat inipun anda bisa berbagi ilmu, atau pendapat, atau kenangan, atau apapun.

      8 June 2014 at 18:31

  51. Jeffry

    Saya baca majalah Eppo itu waktu saya SD. Itu kira-kira tahun 1985-an. Bapak saya yang berikan majalah Eppo itu sudah dalam bentuk bundel. 1 bundel isinya 10 seri/nomer. Saya diberi 2 bundel. Bukan main senangnya waktu itu. Saya simpan bundel majalan Eppo tersebut hinga saya SMA. Sampai di situ saya tidak tahu lagi bundel majalah Eppo itu kemana alias HILANG. Untuk itu, saya senang sekali dengan adanya blog ini. Jadi ingat masa-masa kecil dulu. Salut buat kang Iyan. Terima kasih banyak dan salam kenal.

    26 June 2014 at 18:43

    • Iyan

      Bro Jeffry baca Eppo di tahun 1985-an berarti setelah Eppo tidak terbit lagi?

      Salam kenal juga dan terima kasih untuk komentarnya.

      27 June 2014 at 09:08

  52. Awan

    Iyan, congrats, eppo collectionnya dah lengkap!!

    2 July 2014 at 12:56

    • Iyan

      Thank you bro Awan. Koleksi saya lengkap karena bantuan anda. Terima kasih, terima kasih, terima kasih.

      2 July 2014 at 13:34

  53. Nanda

    Salut atas jerih payah njenengan mas Iyan, mas Awan dan mas-bro yang lain…

    Romantisme cergam kembali ke otak saya, tiap hari rabu-kamis nungguin yang ngantar Eppo didepan rumah, mulai belajar menggambar (gara2 kesengsem sama coretan Don Lawrence), quotes2 tokoh di cergam ini..”Labahakisaliyoz..(Agen 327)..” sambil tangannya kayak pantat meriam Si Jagur gitu.. Leonardo, mahaguru yang slengek’an… Mr. Seng dg “kemampuan manusia melebihi dugaannya sendiri..” nancep banget di kepala…

    Terima kasih mas iyan,
    tetap semangat..!

    NB.
    Komen anak saya: jaman dulu kartunnya bagus-bagus ya pak…
    umur dia 7 tahun… sama dg umur saya waktu pertama kali mantengin Eppo.

    12 September 2014 at 00:30

    • Iyan

      Bro Nanda, terima kasih untuk komentarnya.

      Sudah 3 bulan saya belum meng-upload Eppo karena sedang tidak semangat. Komentar anda mulai membangkitkan semangat saya yang hampir padam. Semoga dalam waktu dekat saya lanjutkan upload Eppo nya. Terima kasih.

      12 September 2014 at 08:16

  54. Nanda

    Salut banget dengan kembalinya semangat bro Iyan…
    sayangnya saya sorangan…kalo banyakan bisa saya ajak standing ovation buat njenengan…

    salam tiga jari bro Iyan,
    keep rockin’..!!!

    12 September 2014 at 18:45

    • Iyan

      Makasi banget ya bro Nanda. Salam tiga jari juga, bro.

      14 September 2014 at 11:17

  55. eppo

    Luar biasa,amazing,subhanalloh.
    Hatur nuhun kang Iyan.
    Ini majalah membuat ane kesengsem,sampe ane nangis2 minta dibeliin (ntu dulu 🙂 )
    Sampe2 smua akun ane,ane namain eppo.
    Yg paling suka di majalah ini petualangan STORM dan TRIGAN.
    Slalu semngat kang Iyan

    24 September 2014 at 07:13

    • Iyan

      Kang Eppo, terima kasih untuk dorongan semangatnya. Semoga secepat mungkin saya lanjutkan upload majalah Eppo di blog ini.

      24 September 2014 at 08:20

  56. ina

    Wah senangnya nemu blog komik lawas masa kanak kanak, Bapakku rajin membelikan buku dan majalah komik cerita yang pada th 77 – 84 lagi ngetrend, mulai dari Album cerita ternama dan koleksi yang aku punya cukup lengkap, sayang banyak yang dipinjam oleh teman dan teman kakak yang tidak dikembalikan lagi, kalau majalah Bobo aku bisa membaca sepuas hati di tempat sepupu yang memang berlangganan Bobo di th 70 an yang aku akui lebih menarik dan insipiratif tanpa iklan ketimbang bobo di th 85 ke atas. Yang aku ingat kalau majalah Eppo datang selalu berebut membaca dengan kakak,sampai aku sempat kecewa waktu minta dibelikan lagi majalah Eppo dan bapakku bilang sudah gak terbit lagi entah kenapa. Sayangnya sudah gak punya lagi sekarang sisa majalahnya, tetapi beberapa th lalu sempat nemu juga di koleksi buku lawas di area club Rasuna dengan harga yang cukup mahal tetapi demi mewujudkan rasa nostalgia jadi dibeli juga 2 majalah. Mungkin yang masih menarik sampai tahun 2000 an itu majalah komik kanak kanak adalah Donald Bebek dan aku termasuk pelanggan setianya.

    7 October 2014 at 11:06

    • Iyan

      Mbak Ina (benar Mbak kan?),

      Terima kasih sudah meninggalkan komentar. Membaca buku, atau majalah, atau cerita lama memang membangkitkan nostalgia.

      7 October 2014 at 11:36

  57. Yah majalah EPPO sangat menarik dan ceritanya bagus2, dahulu waktu EPPO ‘hilang’ beberapa ceritanya sempat di rilis di majalah HAI ttp lama2 juga hilang
    Entah krn memang zamannya atau waktu itu anak2 Indonesia masih dipengaruhi dari sisa2 kolonial Belanda, jadi cenderung mengikuti ‘selera’ ortu kita dan Oma Opa, yg masih bnyk yg bisa bahasa Belanda dan berpikir dan ‘membenarkan’ cara2 berpikir orang Belanda / Eropa
    Maka cerita2 komik dari Eropa apalagi Belanda, seperti majalah EPPO sangat berkenan pada org2 yg skrng usia menjelang 40 sampai menjelang 50 an, seperti saya ….. kata anak2 saya sih selera ‘Zadul’ / ‘jadul’
    Yah nostalgia ….. ttp sekali lagi ini relatif ttp menurut saya cerita manga, kurang berbobot di bandingkan cerita komik Eropa, yah mkgn lain selera saja sih bisa juga …. cerita Eropa sering kali lebih membumi, lebih di tekankan unsur kemanusiaannya, kalau manga terlalu imajinatif fantastis

    17 November 2014 at 21:24

  58. ktnya Eppo di sana di Eropa sudah di revive alias di terbitkan lagi, sayang ga masuk sini yah ….. Euro mahal x yah, hehehe

    17 November 2014 at 21:27

  59. bongkar2 eh ketemu Cergam EPPO no 23 1978 – no 43 1979 bundel …. nostalgia

    17 November 2014 at 21:58

    • Iyan

      Bro Paulus Teguh,

      Terima kasih untuk komentarnya. Tentang selera memang tidak bisa diganggu-gugat: kita produk jadul memilih komik jadul, anak milennia memilih komik/manga masa kini.

      Saya ikut bahagia anda menemukan bundel Eppo no 23-43. Pasti banyak kenangan.

      18 November 2014 at 08:32

  60. Website ini adalah penghibur setelah lama saya kehilangan koleksi Eppo sejak masih sekolah SD dulu. Koleksi saya hancur lebur kena keponakan saya tg nakal2 dicoret, dirobek waktu sy pergi kuliah dulu. Nasib. Tapi setelah melihat Website ini saya terhibur sekali. Trims Bung Iyan. Saya kira Website ini tdk saja mengenang Nostalgia pada waktu SD ( masa kecil ) dulu tapi jg sbg jembatan persahabatan antar Penggemar Eppo. Siapa tahu kelak kita bisa kumpul2 sebagai sesama kolektor Eppo. Dengan Rentang Masa hampir 37 th kita tidak akan bertemu sbg anak kecil bercelana pendek lagi tapi kita akan bertemu sbg Winner. Siapa tahu dr penggemar sekalian sdh ada yg jadi pejabat, Nenek, Opa, Direktur, Manager, bahkan Konglomerat. Kalau di kumpulkan akan Dahsyat sekali.
    Saya menyayangkan terbit baru sd edisi 26. Saya mengharapkan edisi 27 sampai Habis bs Tuntas sbg Obat Rindu.
    sekedar usul mungkin Bung Iyan kesulitan Scan bayangkan sisa 27 edisi x 32 hal = 864 halaman Scan x 2 menit = 28Jam Scan Non stop.
    Mungkin nggak ada waktu. Solusinya kenapa kita kumpulkan 10 org Penggemar Eppo Sejati. terus kumpul di tempat Bang Iyan. Masing2 bawa Laptop dan Scanner A4. Saya yakin Project ini akan tuntas dan Kita semua akan menikmati Karya langka ini.
    Kita berpacu dgn Waktu krn koleksi Comic saya jg banyak yg mulai kuning krn kemakan Usia.
    Ayo kita selamatkan Warisan ini sebelum Rusak dimakan Usia. Kalau sdh Di scan akan ABADI di dunia Maya.
    Tetap Semangat.

    26 January 2015 at 22:23

    • Iyan

      Bro Denny,

      Terima kasih untuk komentar dan sarannya.

      Sudah 7 bulan lebih saya belum upload Eppo. Pertama-tama karena tidak banyak waktu luang. Tapi setelah ada waktu luang pun, momentum “malas”nya sudah mengambil alih.

      Terus terang, memang tidak mudah “berbagi” tanpa mengharapkan apa-apa. Saya sering bertanya pada diri sendiri, “Ada gunanya gak saya menghabiskan waktu berjam-jam scan, upload, dst? Apakah ada yang membaca? Apakah ada yang senang? Apakah ada yang ikut bernostalgia?”

      Untuk tetap semangat melakukan sesuatu–menurut saya–kita SELALU perlu dorongan dan bahan bakar agar semangat tersebut tetap membara. Dan salah satu dorongan tersebut saya dapatkan dari komentar pembaca yang positif.

      Terima kasih Bro Denny. Saya berencana mulai bulan Feb 2015 akan mulai lagi melanjutkan upload Eppo. Semoga setiap bulan BISA TETAP SEMANGAT upload 1 nomor.

      27 January 2015 at 08:50

  61. saiful

    Sy baru tahu ada blog ini beberapa hr lalu, dan ikutan baca.
    Blog ini keren abis mas. 🙂

    Sy tahu ada majalah eppo, tapi belum pernah baca scr fisik.
    Ibu sy dulu berlangganan Bobo dan Hai. Mulai awal 80-an. Mungkin karena saat itu, eppo sdh nggak ada, makanya yg di-langganani adalah dua majalah itu.

    Waktu sy TK (th.78) pernah ngintip sekilas teman sedang membaca Eppo. Halaman yg dibuka saat itu (yg sy intip) adalah sosok seorang astronot memegang senjata berbentuk angka ‘8’.
    Ingatan soal senjata ini cukup membekas lama, tapi sy tdk tahu itu komik apa.
    Baru terjawab bertahun2 kemudian, saat Bobo memuat komik Stef Ardoba dgn judul Pancang-pancang Kaluna.

    Membaca blog ini, sy jg jadi paham, mengapa Hai memulai serial Storm dari episode Neraka Bumi.
    Rupanya, scr nggak langsung, itu melanjutkan serial dr Eppo, ya?

    16 February 2015 at 11:02

    • Iyan

      Mas Saiful, terima kasih untuk sharing-nya.

      Ketika anda mengatakan “astronot memegang senjata berbentuk angka ‘8’”, saya langsung teringat Stef Ardoba di episode Pancang Misterius. Saya baru tahu dari anda bahwa Bobo memuat ulang serial Stef Ardoba tersebut.

      Sepertinya anda benar bahwa majalah Hai memuat/melanjutkan serial Storm yang terbit pertama kali di Eppo.

      16 February 2015 at 11:21

  62. Bravo Bang Iyan Eppo EP. 27 dilanjutkan Muatnya. Tetap Semangat ya. Krn sy jg semangat bacanya. hehehe.

    17 February 2015 at 23:01

  63. Sigit Setiawan

    Membaca blog ini serasa kembali ke jaman SD ketika saya mengumpulkan uang untuk membeli majalah EPPO di pasar Tebet Barat, Jakarta. Karena hasil mengumpulkan uang jajan (untungnya saya nggak pernah jajan), jadi saya tidak dapat membaca secara lengkap semua episode EPPO. Untuk itu saya mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada Mas Iyan yang meluangkan waktu dan tenaga untuk menscan dan mengupload majalah EPPO sehinga kita semua dapat ‘kembali’ ke saat masa kecil. Tetap semangat Mas Iyan untuk melanjutkan uploadnya hingga selesai semua edisinya. Terima kasih

    21 June 2015 at 13:33

    • Iyan

      Mas Sigit, terima kasih untuk komentarnya. Sekarang ini semangat saya utk upload Eppo sedang meredup. Komentar anda membuat saya mulai semangat lagi. Mohon bersabar ya.

      22 June 2015 at 08:59

  64. Dhafa

    Syukurlah Bung Iyan akan melanjutkan upload majalah EPPO, tadinya saya sudah pesimis, setiap membuka halaman ini belum ada upload lanjutannya. Semoga Bung Iyan mendapat energi dan motivasi tinggi untuk terus melanjutkan upload majalah EPPO………..SEMANGAT…!!!

    23 June 2015 at 13:57

  65. Halo Bro Iyan, Mana nich lanjutan Nostalgia nya. Trims. Tetap Semangat. Go go go

    1 September 2015 at 10:45

    • Iyan

      Bro Denny,

      Akhir-akhir ini sedang tidak semangat upload. Mohon bersabar ya.

      1 September 2015 at 13:55

  66. Andi

    Muanteb tenan, Bro Iyan.
    Saya seperti kembali ke masa lalu

    25 January 2016 at 12:40

  67. Salut Bro Iyan! Saya jadi terbayang jaman SD dulu ketika membaca majalah EPPO 🙂

    18 February 2016 at 22:21

  68. skartika

    Bravo buat blog ini. saya juga penggemar berat EPPO sejak muda. Kebetulan lagi cari2 gambar Moebius. Lalu sy teringat gambar2 don lawrence, Danny dan Katia (partner) dll yg ada di majalah EPPO. jd saya sempetin googling dan ketemu blog ini…. sangat menyenangkan bisa melihat gambar2 lama dari majalah EPPO yang menggugah selera sekaligus bisa mengenang masa lalu.

    5 May 2016 at 00:57

  69. Terimakasih sangat (y), mampu mengobati kerinduan membacanya, sayang koleksi ini entah kemana 😦

    15 September 2016 at 13:32

  70. indra.k

    seperti kembali ke masa lalu, majalah ini bagian dari hidup saya, thanks bro iyan.

    26 June 2019 at 19:00

  71. Gata

    Salut Mas.. komik pertama aku wkt TK/SD … msh teringat aku yg Storm episode… Thx Mas

    23 July 2019 at 19:22

  72. APRI ANTO

    Terima kasih Bung Iyan. Dengan blog ini saya kembali melihat Roel Dijkstra. Majalah Eppo ini saya beli waktu SD di pertokoan Pasar Rumput. Sekali lagi terima kasij

    7 September 2020 at 14:07

  73. alona nia

    speechless bro,couse you bring all the old memories back to this millenial future.it seems like i turn in to time tunnel and were gathering with all of my nephew, my old familly, my pet which some of them all ready passed away.
    i own you everything MGBUA and all your wish full granted.

    29 October 2020 at 17:18

Leave a comment